Thursday, October 5, 2017

Makalah Bahasa Indonesia Tentang wawancara

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini pada tanggal 1 Juni 2012.
            Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk dapat memgetahui tentang wawancara kasus-kasus yang pernah terjadi di sekolah.
            Laporan ini disusun berdasarkan wawancara yang kami lakukan terhadap seorang narasumber yang bernama Bapak Agus.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam membuat makalah ini.
Satu harapan yang kami inginkan semoga karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca dan kami  juga berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala kekurangan dalam makalah ini.
Jatinangor, 1 Juni 2012
                                                                                                                Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………….………………… i
KATA PENGANTAR………………………………………………….................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A.Latar Belakang Masalah……………………………..........……...……………… 1
B.Tujuan Penulisan…………………………..……………………...............……… 1
C.Metode dan Teknik Penulisan…………...……………………………...…………1
D.Sitematika Penulisan………………….........................………………....……...... 2
BAB  II PEMBAHASAN……………………………………....................………3
A. Pengertian Wawancara...........................................................................................3
B. Langkah-langkah Wawancara.................................................................................3
C. Hasil Wawancara...................................................................................................4
BAB III KESIMPULAN..............................……………………………………...5
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
    Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu metode pengumpulan data adalah dengan cara wawancara. Apa pengertian dari wawancara itu? Budiyono (2003: 52) mengatakan bahwa metode wawancara (disebut pulainterview) adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan antara peneliti (atau orang yang ditugasi) dengan subyek penelitian atau responden atau sumber data. Dalam hal ini pewawancaramenggunakan percakapan sedemikian hingga yang diwawancara bersedia terbuka mengeluarkan pendapatnya. Biasanya yang diminta bukan kemampuan tetapi informasi mengenai sesuatu. Dalam jurnal oleh Koichu dan Harel (2007) dikemukakan bahwa: ”A clinical task-based interview can be seen as a situation where the interview-interviewee interaction on a task is regulated by a system of explicit and implicit norms, values, and rules”.
     Dalam jurnal lain, Hurst (2007: 274) mengungkapkan bahwa: “Interview were chosen as the main data gathering strategy for the original project because it was felt that potentially ‘data rich’ environment this afforded would provide the best context for assesistry and probing for presence of three models of thinking (mathematical knowledge, contextual knowledge, and strategic knowledge) both before and following the intervention phase of project”. Dari pengertian wawancara yang dikemukakan para ahli atau pakar di atas dapat dijelaskan bahwa wawancara adalah situasi dimana terjadi interaksi antara pewawancara dan yang diwawancarai dengan pedoman wawancara berdasarkan pada hasil tugas/tes yang telah diberikan kepada yang diwawancarai. Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data primer yang terbaik sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.

B. Rumusan Masalah
    Dalam makalah ini akan membahas beberapa permasalahan mengenai seluk beluk yang berkaitan dengan wawancara,yaitu definisi wawancara dan hasil wawancara.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami hakikat/definisi wawancara
2. Mengidentifikasi macam – macam wawancara
3. Menganalisa salah satu wawancara
4. Mengetahui langkah – langkah membuat wawancara
D. Metodologi Pembahasan
   Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan mencari bahan-bahan dari berbagai sumber yang terkait dengan tema. Kemudian akan dicoba untuk menerapkan sedikit contoh yang berhubungan dengan topik bahasan.
E. Sistematika
   Rancangan sistematika makalah ini terdiri atas beberapa bab yang akan dirinci sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
  Berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan metodologi pembahasan.
BAB II : Pembahasan
  Berisi menegenai penjelasan umum tentang definisi wawancara, langkah-langkah wawancara, dan hasil wawancara.
BAB III : Kesimpulan
BAB II
                                                                 PEMBAHASAN
A. Pengertian Wawancara
  Menurut beberapa ahli, wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung (I. Djumhur dan Muh.Surya, 1981:50), sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi (2000:159) wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab antar interviewer (penanya) dengan interviewee (responden), atau dengan kata lain dalam wawancara terdapat unsur-unsur sebagai berikut:

a.   Pertemuan tatap muka (face to face).
b.   Cara yang dipergunakan dalam wawancara adalah cara lisan.
c.   Pertemuan tatap muka itu mempunyai tujuan tertentu.



Berdasarkan pengertian di atas, pengertian wawancara secara umum mengandung beberapa aspek atau unsur-unsur antara lain:
a.   Proses tanya jawab (percakapan).
b.   Melibatkan dua pihak (interviewer dan interviewee).
c.   Komunikasi verbal dan non verbal.
d.   Informasi.



   Jadi dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan proses tanya jawab (percakapan) antara interviewer dan interviewee untuk mendapatkan suatu informasi yang dilakukan melalui komunikasi verbal dan didukung oleh komunikasi non verbal, yang mempunyai tujuan antara lain:
a.   Pengumpulan data.
b.   Penyampaian informasi.
c.   Penempatan.

B. LANGKAH-LANGKAH WAWANCARA
   Anda dapat memperhatikan kelengkapan hasil wawancara yang ingin anda peroleh dengan memanfaatkan unsur 5W+1H yaitu What/apa?, Who/siapa?, Where/dimana?, When/kapan?, Why/kenapa?, dan How/bagaimana?.
Saat melakukan wawancara, kita dapat mencatat informasi yang telah disampaikan narasumber seacara garis besar atau pokok-pokok pikirannya saja. Selain itu anda juga dapat menggunakan alat perekam terlebih dahulu. Dengan adanya alat perekam tersebut, kita dapat mendengarkan hasil wawancara tersebut berulang kali.
Wawancara dapat pula dilakukan secara spontan terhadap orang-orang yang ditemui di sekitar sumber berita atau melakukan wawancara khusus terhadap tokoh atau pejabat penting. Dalam wawancara khusus biasanya di butuhkan perencanaan terlebih dahulu, seperti menentukan waktu dan tempat wawancara yang tepat. Dengan begitu, Anda dapat dengan leluasa melakukan kegiatan wawancara.

Ada tiga tahap wawancara, yaitu sebagai berikut.

1. Tahap pendahuluan atau pembukaan
Tahap ini merupakan tahap awal untuk memberi kesan yang menyenangkan, untuk menciptakan suasana yang nyaman, serta menumbuhkan motivasi agar kegiatan wawancara berajalan dengan baik.

2. Tahap kegiatan tanya jawab
Tahap ini merupakan tahap inti dalam wawancara. Pewawancara menyampaikan pertanyaan secara santun kepada narasumber. Tidak menutup kemungkinan muncul pertanyaan lain setelah mendengarkan penjelasan narasumber.

3. Tahap penutup
Tahap ini merupakan tahap pemyipulan terhadap masalah yang menjadi pokok perbincangan.



C. Hasil Wawancara

Narasumber : Bapak Agus
Pekerjaan : Penjaga Sekolah SMAN Jatinangor

Kasus Yang Pernah Terjadi di Sekolah

SMU Cikeruh berdiri sejak 5 Oktober 1994, yang dipimpin oleh Drs. H. Misbach. Sekolah ini di resmikan pada tanggal 22 Desember oleh Drs. H. Yusuf Padi, yaitu seorang Mentri Kebudayaan. Dan setelah itu di bangun mesjid. Peresmiannya pada tanggal 16 September 1999 Kemudian SMU Cikeruh berganti nama pada tahun 2000 menjadi SMAN Jatinangor. Lalu pada saat itu SMAN Jatinangor mencari pekerja penjaga sekolah, kemudian SMAN Jatinangor mendapatkan pekerja yaitu Bapak Agus. Beliau tinggal di Jatiroke.
Berikut petikan wawancaranya.
Sejak kapan Bapak bekerja di SMAN Jatinangor?
Di SMAN Jatinangor saya bekerja sejak tahun 2000.
Kejadian apa saja yang pernah terjadi di SMAN Jatinangor?
Pada tahun 2001 kalau tidak salah, SMAN Jatinangor pernah kecurian 19 perangkat komputer hilang dicuri oleh perampok.
Bagaimana kejadian tersebut?
Pada saat Pukul 06.00 saya datang ke sekolah untuk membuka pintu-pintu kelas dan membuka pintu Lab. TIK. Pada saat saya berjalan ke pintu Lab. TIK tiba-tiba pintu tersebut telah terbuka dan saya melihat komputer di Lab. TIK tersebut sudah berantakan dan saya langsung melapor ke Pak Jajang.
Lalu menurut Pak Jajang 19 perangkat komputer hilang dan Pak Jajang pun melapor ke pihak Kepolisian. Setelah beberapa lama saya di panggil ke pihak Kepolisian untuk menjadi saksi atas kejadian tersebut.
Mengapa kejadian tersebut bisa terjadi?
Sebenarnya saya tidak tahu persis kejadian tersebut tetapi menurut Kepolisian perampok tersebut menjebol pintu Lab. TIK.
Menurut Bapak bagaimana cara mengantisipasinya?
Menurut saya sekolah SMAN Jatinangor harus mencari satpam untuk mengantisipasi dan menambah keamanan sekolah dengan cara memperbaiki jendela dan pintu-pintu yang telah rusak.
Mengapa jendela dan pintu-pintu tersebut bisa rusak?
Disebabkan oleh siswa dan siswi SMAN Jatinangor yang kurang disiplin.
Kenapa siswa dan siswi tersebut kurang disiplin?
Menurut saya peraturanya kurang ketat tidak seperti saat Bapak Juanda menjadi Kepala Sekolah di SMAN Jatinangor.
Seperti apa peraturan pada saat Bapak Juanda menjadi Kepala Sekolah SMAN Jatinangor?
Peraturanya ketat sekali. Misalnya ada anak yang mencorat-coret dinding atau merusak peralatan sekolah akan di kenai sanksi.
Bagaimana Keamanan sekolah sampai sekarang?
Tidak dapat dipastikan karena itu tergantung dari keadaan sekolah.
Selain kasus pereampokan dan kurangnya kedisiplinan kasus apa yang pernah terjadi?
Yaitu kasus kesurupan
Mengapa kasus kesurupan bisa terjadi?
Menurut saya di karenakan siswa dan siswi SMAN Jatinangor kurang sopan dalam berbicara seperti berpicara sompral dan melamun pada saat istirahat.
Siapa yang biasa menyadarkan siswa dan siswi yang kesurupan?
Pak Aten kalau tidak Bapak Dandi beliau merupakan guru agama yang bisa menyadarkan siswa dan siswi SMAN Jatinangor.
Kapan biasanya kesurupan itu terjadi?
Biasanya antara hari senin dan hari kamis.
BAB III
KESIMPULAN
Menurut kami seharusnya keamanan sekolah harus ditingkatkan kembali untuk mengurangi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Perbaikan tersebut sekurang-kurangnya memperbaiki jendela dan pintu-pintu yang telah rusak.
Setelah itu peraturan sekolah harus di tingkatkan kembali supaya tidak ada lagi siswa dan siswi yang merusak peralatan sekolah. Dan pada saat kasus kesurupan tersebut sebaiknya pihak sekolah harus mengadakan tadarusan setiap hari pada saat sebelum belajar supaya tidak ada pristiwa kesurupan lagi.

No comments:

Post a Comment