KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini pada tanggal
1 Juni 2012.
Adapun maksud dan tujuan dari
penyusunan makalah ini adalah untuk dapat memgetahui tentang
wawancara kasus-kasus yang pernah terjadi di sekolah.
Laporan ini disusun berdasarkan
wawancara yang kami lakukan terhadap seorang narasumber yang bernama
Bapak Agus.
Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam membuat makalah ini.
Satu harapan yang kami inginkan
semoga karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca dan kami juga
berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala kekurangan dalam
makalah ini.
Jatinangor,
1 Juni 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
DAFTAR
ISI………………………………………………….…………………
i
KATA
PENGANTAR………………………………………………….................ii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................1
A.Latar Belakang
Masalah……………………………..........……...………………
1
B.Tujuan
Penulisan…………………………..……………………...............………
1
C.Metode dan Teknik
Penulisan…………...……………………………...…………1
D.Sitematika
Penulisan………………….........................………………....……......
2
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………....................………3
A.
Pengertian
Wawancara...........................................................................................3
B.
Langkah-langkah
Wawancara.................................................................................3
C. Hasil Wawancara...................................................................................................4
C. Hasil Wawancara...................................................................................................4
BAB III
KESIMPULAN..............................……………………………………...5
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................7
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagaimana
kita ketahui bahwa salah satu metode pengumpulan data adalah dengan
cara wawancara. Apa pengertian dari wawancara itu? Budiyono (2003:
52) mengatakan bahwa metode wawancara (disebut pulainterview) adalah
cara pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan antara
peneliti (atau orang yang ditugasi) dengan subyek penelitian atau
responden atau sumber data. Dalam hal ini pewawancaramenggunakan
percakapan sedemikian hingga yang diwawancara bersedia terbuka
mengeluarkan pendapatnya. Biasanya yang diminta bukan kemampuan
tetapi informasi mengenai sesuatu. Dalam jurnal oleh Koichu dan Harel
(2007) dikemukakan bahwa: ”A clinical task-based interview can be
seen as a situation where the interview-interviewee interaction on a
task is regulated by a system of explicit and implicit norms, values,
and rules”.
Dalam
jurnal lain, Hurst (2007: 274) mengungkapkan bahwa: “Interview were
chosen as the main data gathering strategy for the original project
because it was felt that potentially ‘data rich’ environment this
afforded would provide the best context for assesistry and probing
for presence of three models of thinking (mathematical knowledge,
contextual knowledge, and strategic knowledge) both before and
following the intervention phase of project”. Dari pengertian
wawancara yang dikemukakan para ahli atau pakar di atas dapat
dijelaskan bahwa wawancara adalah situasi dimana terjadi interaksi
antara pewawancara dan yang diwawancarai dengan pedoman wawancara
berdasarkan pada hasil tugas/tes yang telah diberikan kepada yang
diwawancarai. Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data primer
yang terbaik sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.
B. Rumusan Masalah
Dalam
makalah ini akan membahas beberapa permasalahan mengenai seluk beluk
yang berkaitan dengan wawancara,yaitu definisi wawancara dan hasil
wawancara.
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui dan memahami hakikat/definisi wawancara
2.
Mengidentifikasi macam – macam wawancara
3.
Menganalisa salah satu wawancara
4.
Mengetahui langkah – langkah membuat wawancara
D.
Metodologi Pembahasan
Metode
penelitian yang dilakukan adalah dengan mencari bahan-bahan dari
berbagai sumber yang terkait dengan tema. Kemudian akan dicoba untuk
menerapkan sedikit contoh yang berhubungan dengan topik bahasan.
E.
Sistematika
Rancangan
sistematika makalah ini terdiri atas beberapa bab yang akan dirinci
sebagai berikut :
BAB
I : Pendahuluan
Berisi
mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan
metodologi pembahasan.
BAB
II : Pembahasan
Berisi
menegenai penjelasan umum tentang definisi wawancara, langkah-langkah
wawancara, dan hasil wawancara.
BAB
III : Kesimpulan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Wawancara
Menurut
beberapa ahli, wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data
dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi
tersebut dilakukan dengan dialog (tanya jawab) secara lisan, baik
langsung maupun tidak langsung (I. Djumhur dan Muh.Surya, 1981:50),
sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi (2000:159) wawancara adalah
suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab antar
interviewer (penanya) dengan interviewee (responden), atau dengan
kata lain dalam wawancara terdapat unsur-unsur sebagai berikut:
b. Cara yang
dipergunakan dalam wawancara adalah cara lisan.c. Pertemuan tatap muka itu mempunyai tujuan tertentu.
Berdasarkan
pengertian di atas, pengertian wawancara secara umum mengandung
beberapa aspek atau unsur-unsur antara lain:
a. Proses tanya
jawab (percakapan).b. Melibatkan dua pihak (interviewer dan interviewee).
c. Komunikasi verbal dan non verbal.
d. Informasi.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa wawancara
merupakan proses tanya jawab (percakapan) antara interviewer dan
interviewee untuk mendapatkan suatu informasi yang dilakukan melalui
komunikasi verbal dan didukung oleh komunikasi non verbal, yang
mempunyai tujuan antara lain:
a. Pengumpulan
data.b. Penyampaian informasi.
c. Penempatan.
Anda dapat
memperhatikan kelengkapan hasil wawancara yang ingin anda peroleh
dengan memanfaatkan unsur 5W+1H yaitu What/apa?, Who/siapa?,
Where/dimana?, When/kapan?, Why/kenapa?, dan How/bagaimana?.
Saat melakukan
wawancara, kita dapat mencatat informasi yang telah disampaikan
narasumber seacara garis besar atau pokok-pokok pikirannya saja.
Selain itu anda juga dapat menggunakan alat perekam terlebih dahulu.
Dengan adanya alat perekam tersebut, kita dapat mendengarkan hasil
wawancara tersebut berulang kali.
Wawancara
dapat pula dilakukan secara spontan terhadap orang-orang yang ditemui
di sekitar sumber berita atau melakukan wawancara khusus terhadap
tokoh atau pejabat penting. Dalam wawancara khusus biasanya di
butuhkan perencanaan terlebih dahulu, seperti menentukan waktu dan
tempat wawancara yang tepat. Dengan begitu, Anda dapat dengan leluasa
melakukan kegiatan wawancara.
Ada tiga tahap
wawancara, yaitu sebagai berikut.
1. Tahap
pendahuluan atau pembukaan
Tahap ini
merupakan tahap awal untuk memberi kesan yang menyenangkan, untuk
menciptakan suasana yang nyaman, serta menumbuhkan motivasi agar
kegiatan wawancara berajalan dengan baik.
2. Tahap
kegiatan tanya jawab
Tahap ini
merupakan tahap inti dalam wawancara. Pewawancara menyampaikan
pertanyaan secara santun kepada narasumber. Tidak menutup kemungkinan
muncul pertanyaan lain setelah mendengarkan penjelasan narasumber.
3. Tahap
penutup
Tahap ini
merupakan tahap pemyipulan terhadap masalah yang menjadi pokok
perbincangan.
C. Hasil Wawancara
Narasumber
: Bapak Agus
Pekerjaan
: Penjaga Sekolah SMAN Jatinangor
Kasus
Yang Pernah Terjadi di Sekolah
SMU
Cikeruh berdiri sejak 5 Oktober 1994, yang dipimpin oleh Drs. H.
Misbach. Sekolah ini di resmikan pada tanggal 22 Desember oleh Drs.
H. Yusuf Padi, yaitu seorang Mentri Kebudayaan. Dan setelah itu di
bangun mesjid. Peresmiannya pada tanggal 16 September 1999 Kemudian
SMU Cikeruh berganti nama pada tahun 2000 menjadi SMAN Jatinangor.
Lalu pada saat itu SMAN Jatinangor mencari pekerja penjaga sekolah,
kemudian SMAN Jatinangor mendapatkan pekerja yaitu Bapak Agus. Beliau
tinggal di Jatiroke.
Berikut
petikan wawancaranya.
Sejak
kapan Bapak bekerja di SMAN Jatinangor?
Di
SMAN Jatinangor saya bekerja sejak tahun 2000.
Kejadian
apa saja yang pernah terjadi di SMAN Jatinangor?
Pada
tahun 2001 kalau tidak salah, SMAN Jatinangor pernah kecurian 19
perangkat komputer hilang dicuri oleh perampok.
Bagaimana
kejadian tersebut?
Pada saat Pukul 06.00 saya
datang ke sekolah untuk membuka pintu-pintu kelas dan membuka pintu
Lab. TIK. Pada saat saya berjalan ke pintu Lab. TIK tiba-tiba pintu
tersebut telah terbuka dan saya melihat komputer di Lab. TIK tersebut
sudah berantakan dan saya langsung melapor ke Pak Jajang.
Lalu
menurut Pak Jajang 19 perangkat komputer hilang dan Pak Jajang pun
melapor ke pihak Kepolisian. Setelah beberapa lama saya di panggil ke
pihak Kepolisian untuk menjadi saksi atas kejadian tersebut.
Mengapa
kejadian tersebut bisa terjadi?
Sebenarnya
saya tidak tahu persis kejadian tersebut tetapi menurut Kepolisian
perampok tersebut menjebol pintu Lab. TIK.
Menurut
Bapak bagaimana cara mengantisipasinya?
Menurut
saya sekolah SMAN Jatinangor harus mencari satpam untuk
mengantisipasi dan menambah keamanan sekolah dengan cara memperbaiki
jendela dan pintu-pintu yang telah rusak.
Mengapa
jendela dan pintu-pintu tersebut bisa rusak?
Disebabkan
oleh siswa dan siswi SMAN Jatinangor yang kurang disiplin.
Kenapa
siswa dan siswi tersebut kurang disiplin?
Menurut
saya peraturanya kurang ketat tidak seperti saat Bapak Juanda menjadi
Kepala Sekolah di SMAN Jatinangor.
Seperti
apa peraturan pada saat Bapak Juanda menjadi Kepala Sekolah SMAN
Jatinangor?
Peraturanya
ketat sekali. Misalnya ada anak yang mencorat-coret dinding atau
merusak peralatan sekolah akan di kenai sanksi.
Bagaimana
Keamanan sekolah sampai sekarang?
Tidak
dapat dipastikan karena itu tergantung dari keadaan sekolah.
Selain
kasus pereampokan dan kurangnya kedisiplinan kasus apa yang pernah
terjadi?
Yaitu
kasus kesurupan
Mengapa
kasus kesurupan bisa terjadi?
Menurut
saya di karenakan siswa dan siswi SMAN Jatinangor kurang sopan dalam
berbicara seperti berpicara sompral dan melamun pada saat istirahat.
Siapa
yang biasa menyadarkan siswa dan siswi yang kesurupan?
Pak
Aten kalau tidak Bapak Dandi beliau merupakan guru agama yang bisa
menyadarkan siswa dan siswi SMAN Jatinangor.
Kapan
biasanya kesurupan itu terjadi?
Biasanya
antara hari senin dan hari kamis.
BAB III
KESIMPULAN
Menurut
kami seharusnya keamanan sekolah harus ditingkatkan kembali untuk
mengurangi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Perbaikan
tersebut sekurang-kurangnya memperbaiki jendela dan pintu-pintu yang
telah rusak.
Setelah
itu peraturan sekolah harus di tingkatkan kembali supaya tidak ada
lagi siswa dan siswi yang merusak peralatan sekolah. Dan pada saat
kasus kesurupan tersebut sebaiknya pihak sekolah harus mengadakan
tadarusan setiap hari pada saat sebelum belajar supaya tidak ada
pristiwa kesurupan lagi.
No comments:
Post a Comment