B.
TUJUAN
Untuk
Mengetahui Bagaimana Proses Pembuatan Garam dari Air Laut
C.
DASAR
TEORI
Air laut adalah air
dari laut atau samudera. Air laut memiliki kadar garam
rata-rata 3,5%. Artinya dalam 1 liter (1000 mL) air laut
terdapat 35 gram garam (terutama, namun tidak seluruhnya, garam dapur/NaCl).(Wikipedia,2011)
Walaupun kebanyakan air laut di dunia memiliki kadar garam sekitar
3,5 %, air laut juga berbeda-beda kandungan garamnya. Yang paling tawar
adalah di timur Teluk Finlandia
dan di utara Teluk Bothnia,
keduanya bagian dari Laut Baltik. Yang
paling asin adalah di Laut Merah, di
mana suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat penguapan tinggi dan sedikit
masukan air dari sungai-sungai. Kadar garam di beberapa danau dapat lebih
tinggi lagi.Air laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam
mineral yang terdapat di dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya natrium,
kalium, kalsium, dll. Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tersebut membawa
garam. Ombak laut yang memukul pantai juga dapat menghasilkan garam yang
terdapat pada batu-batuan. Lama-kelamaan air laut menjdai asin karena banyak
mengandung garam.(Wikipedia,2011)
Natrium klorida atau sodium klorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam
adalah zat yang memiliki tingkat osmotik yang tinggi. Zat ini pada proses
perlakuan penyimpanan benih realsitran berkedudukan sebagai medium inhibitor
yang fungsinya menghambat proses metabolisme benih sehingga perkecambahan pada
benih realsitran dapat terhambat (Anonim, 2010).
Natrium klorida juga dikenal dengan garam dapur atau halit adalah senyawa
kimia dengan unsur kimia NaCl. Senyawa ini adalah garam yang mempengaruhi
salinitas laut dan cairan ekstrakulikuler pada banyak organisme multiseluler.
Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan
sebagai bumbu dan pengawet makanan (Anonim, 2010).
Tubuh manusia tidak dapat berfungsi tanpa garam. Tidak mengherankan,
garam telah berperan penting dalam pembangunan manusia dan peradabannya.
Garam adalah pengawet pertama untuk makanan, yang memungkinkan manusia
bisa melakukan perjalanan dan perdagangan jauh. Garam juga merupakan alat
pertama pembayaran. Istilah "salary" atau "gaji" berasal
dari bahasa Romawi "salarium," ketika itu para tentara dibayar (
sebagiannya) dengan garam (salt).
Kita beruntung karena lebih dari 70 persen permukaan bumi berupa air.
Dari 70% itu 97 persennya mengandung garam, sedangkan sisanya air tawar 3 %.
Istilah yang tepat untuk proses pembuatan garam yang dimaksud di sini
adalah pengambilan / pemisahan garam dari air laut.
Untuk itu harus terlebih dahulu mengumpulkan air laut di kolam, tambak,
danau atau penampung (reservoir) khusus lainnya. Ini agar air yang sudah
dikumpulkan tidak terganggu oleh pasang air laut.
Reservoir dapat berupa buatan manusia maupun ciptaan alam, seperti kolam,
tambak, waduk atau danau. Tapi tanah yang pori-porinya halus akan lebih baik
karena memiliki dasar yang dapat mencegah air laut serta kandungan mineralnya
agar tidak banyak meresap ke dalam tanah.
Berikutnya, hamparan air laut dijemur oleh panas matahari sampai warna
air berubah merah. Dalam skala luas, lebih murah menggunakan penguapan matahari
untuk membuat garam. Tentu dibutuhkan cuaca yang panas, karena di musim hujan
prosesnya akan sulit. Untuk skala kecil, bisa saja menggunakan tungku dan
panci.
Berikutnya, mengeringkan air garam. Beberapa pembuat garam mengetahui
sudah waktunya untuk menguras air garam ketika air berubah menjadi merah. Warna
merah berasal dari alga yang berubah warna akibat konsentrasi garam yang
semakin tinggi.
Berikutnya pengurasan air garam ke kolam kristalisasi atau tempat
pengasinan. Di sinilah natrium klorida - garam - akhirnya mengkristal di dasar
kolam.
Setelah garam mengkristal di bagian bawah reservoir, garam lalu
dipanen/dikumpulkan dengan alat garuk. Garam kristal ini masih harus diproses
agar bersih dan bisa dipakai, dikemas kemudian dipasarkan.(laporan garam, 2011)
D.
METODE
PERCOBAAN
1. Alat
dan Bahan
a). Alat
-
Kompor minyak tanah
-
Panci
-
Pengaduk
-
Botol aqua 60 ml
-
Piring kecil
a). Bahan
- minyak tanah
- air laut
sebanyak 60 ml
2. Prosedur
Kerja
a) Mengambil
dan memasukkan air laut kedalam botol aqua berukuran 60 ml.
b) Menyiapkan
kompor dan panci yang akan digunakan untuk memanaskan air laut.
c) Menuangkan
air laut sebanyak 60 ml ke dalam panci,
d) Memanaskan
air laut yang bertujuan untuk menguapkannya selama sekiar 45 menit sampai 1
jam.
e) Setelah
garam terlihat terbentuk , ambil hasi garam tersebut.
f) Menimbang
garam yang diperoleh.
E.
HASIL
PENGAMATAN
NO
|
BAHAN
|
PERLAKUAN
|
HASIL PENGAMATAN
|
1.
|
Air Laut (60 ml)
|
Dipanaskan dalam panci dengan
menggunakan kompor minyak tanah,yang bertujuan untuk menguapkan air laut agar
supaya terbentuk garam.
|
Saat proses pemanasan
volumenya berkurang disebabkan karna air laut menguap, dan lama kelamaan
terlihat endapan putih (garam), dan sekitar 45 menit – 1 jam, endapan putih
semakin banyak dan volume air semakin berkurang, hingga akhirnya terbentuk
Kristal garam yang halus.
|
F.
PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari proses pembuatan garam dari air
laut yang dilakukan sendiri dirumah dengan alat dan bahan yang digunakan adalah
peralatan rumah tangga, air laut yang digunakan berasal dari air laut di pantai
daulasi akehuda. Volume air laut yang digunakan sebanyak 60 ml. proses pembuatan
garam ini dilakukan dengan cara memanaskan air laut yang bertujuan untuk
menguapkan air agar supaya Kristal garam yang ingin didapatkan terbentuk.
Pada saat pemanasan dilakukan membutuhkan waktu yang lumayan lama , dan
pada saat proses pmanasan pada percobaan ini panci yang digunakan adalah panci
penggorengan sehingga luas permukaan panci cukup luas dan mempengaruhi proses
pengendapan garam karna pada saat mulai terlihat endapan putih , endapan putih
itu melekat di permukaan panci dan sangat sulit untuk di korek sehingga warna
endapan putih tersebut warnanya menjadi kekuning-kuningan. Air laut pun cukup
lama sampai semuanya menguap dan hanya tersisa endapan putih yang merupakan
Kristal halus berwarna putih.
Setelah proses penguapan , Kristal halus tersebut dipindahkan kepiring
kecil Kristal garam yang diperoleh sangat sedikit hal ini disebabkan karna
volume air laut yang hanya 60 ml, serta waktu proses penguapan banyak endapan
atau Kristal yang tersisa di panci yang tidak bisa diambil karna sangat keras disebabkan
karna dia mengendap dan hanya bisa hilang jika dilarutkan lagi dengan air.
Hasi Kristal halus putih yang didapatnya kemudian di panaskan di matahari
karna terlihat masih banyak air yang merupakan hidrat yang masih terkandung,
setelah dipanaskan dimatahari kemudian ditimbang dan diperoleh garam sebanyak
6, 64 gram, hasil yang di peroleh sangat sedikit dan warnanya kekuning-kuningan
dan terlihat banyak zat-zat pengotor yang diramalkan Mg2+, Al+
dls.
Dalam proses pembuatan garam ini dilakuakan dengan cara pemanasan dengan
bantuan kompor dan dilanjutkan dengan pemanasan dengan matahari langsung untuk
menghilangkan Hidrat yang masih terkandung, biasanya masyarakat yang memiliki profesi
petani garam mebuat garam dari air laut dengan cara menguapkan dengan matahari
langsung jadi kemungkinan sedikitnya garam yang diperoleh disebabkan karna
penguapan yang dilakukan dengan cara memanaskan di panci dengan kompor jadi
masih banyak garam yang tersisa di panci yang mengendap.
G.
KESIMPULAN
Pembuatan garam dari air laut sebanyak 60 ml yang dilakukan dengan cara
proses penguapan dengan menggunakan pemanasan dengan kompor dan dilanjutkan
dengan pemanasan matahari menghasilkan garam seberat 6,64 gram.
No comments:
Post a Comment